Kamis, 27 Februari 2014

ES KUTUB

Kutub Utara Meleleh Lebih Cepat dari yang Diperkirakan

Es di Kutub Utara dikabarkan meleleh sangat cepat dan diperkirakan akan habis dalam waktu 30 tahun. Berdasarkan analisa perubahan kondisi di daerah setempat dengan menggunakan model komputer kompleks iklim dan cuaca, keadaan yang diramalkan terjadi pada akhir abad ini nampaknya akan berlangsung lebih cepat.
Perubahan jumlah massa es sangat penting karena permukaan berwarna putih memantulkan cahaya Matahari ke Bumi. Ketika es tergantikan dengan lautan gelap di mana cahaya matahari tak dapat diserap, akan terjadi pemanasan air dan Bumi.
“Kutub Utara sering disebut sebagai lemari es Bumi karena membantu mendinginkan suhu di planet ini dengan memantulkan radiasi Matahari kembali ke Bumi. Jika masa es berkurang, panas matahari akan diserap oleh lautan, hal ini akan berdampak pada pemanasan suhu air dan udara,” ujar Muyin Wang dari Joint Institute Study of Atmosphere and Ocean, seperti dilansir Associated Press, Jumat (3/4/2009).
Perubahan cuaca juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pemakaian bahan bakar fosil dan lainnya. Masalah ini mendapat perhatian serius pada pemerintahan Obama sebagai bagian dari kesepakatan G20 yang diselenggarakan di London.
Dengan hilangnya lautan es, temperatur pusat Kutub Utara pada musim dingin tahun 2005 hingga 2008 lebih besar dari lima derajat Celcius yaitu menjadi 9 derajat Fahrenheit dan diperkirakan pada 2070 nanti, temperatur Kutub Utara akan semakin meningkat.
Para ilmuwan memperkirakan daerah musim panas yang tertutup es berkurang dari 2,8 juta mil kuadrat persegi menjadi 620.000 mil kuadrat dalam rentang waktu 30 tahun.
Berdasarkan keterangan dari National Snow and Ice Data Center, tahun lalu luas daerah tersebut minimal 1,8 juta mil kuadrat pada September, luas area terendah kedua yaitu pada 2007 dengan minimal luas area sebesar 1,65 juta mil.
Lautan Antartika mencapai titik musim dingin maksimum tahun ini yaitu 5,8 juta mil pada 28 Februari. Artinya 278.000 mil kuadrat di bawah rata-rata selama tahun 1979 sampai 2000. yang merupakan titik terendah kelima. Sementara titik maksimal terendah keenam terjadi pada enam tahun terakhir sejak 1979.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar